SOSIALISASI TOGA DAN MARKETPLACE OLEH MAHASISWA KKN-PPM UGM

29 Januari 2020 20:12:06 WIB

Jatiayu (SIDA) : Perkumpulan Ibu-Ibu PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) pada Hari Selasa (22/1) pagi di Balai Desa Jatiayu dihadiri oleh mahasiswa KKN-PPM UGM yang ingin membagikan ilmu mereka dalam bidang TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dan pemasaran digital. Dimulai dengan pemaparan materi oleh Felia dari Fakultas Farmasi, yaitu pembahasan mengenai pemanfaatan dan pengolahan TOGA.

 

Dalam pemaparan materi yang diberikan, Felia menyebutkan bahwa dalam pengolahan TOGA, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

  1. Bahan tanaman harus benar
  2. Jangan menggunakan peralatan aluminium
  3. Tanaman obat harus dalam kondisi baik
  4. Bahan yang digunakan harus dicuci dengan air bersih mengalir
  5. Ramuan dimasak menggunakan air bersih yang mendidih selama 10-15 menit dengan panic tertutup

 

Selain itu, Felia juga menyebutkan beberapa jenis toga serta manfaatnya, ialah:

  1. Jahe, berguna untuk anti radang dan antimual muntah
  2. Kunyit, berguna untuk anti diare dan anti inflamasi
  3. Sambiloto, berguna untuk mengobati kudis dan kencing manis
  4. Sirih, berguna untuk mengatasi keputihan
  5. Kelor, berguna untuk mengatasi anemia

 

Sesi pemaparan materi kemudian dilanjutkan oleh Dany, mahasiswa Fakultas Biologi, dimana ia menjelaskan mengenai cara perawatan TOGA. Dany membagi proses perawatan menjadi lima langkah:

  1. Penyulaman, dimana tanaman yang rusak/pertumbuhannya buruk, diganti oleh bibit yang masih segar
  2. Penyiangan, dilakukan setiap 2-3 minggu sekali untuk 6-7 bulan pertama tanaman dalam rangka menghindari persaingan makanan dan air
  3. Perbumbunan, dengan tujuan merangsang rimpang agar tumbuh besar dan tanah gembur
  4. Pemupukan, menggunakan pupuk cair/urea yang dilarutkan terlebih dahulu selamat 3-4 bulan pertama
  5. Pengairan dan penyiraman, dilakukan sebanyak 2 kali sehari setiap pagi dan sore hari

 

Sosialisasi kemudian diakhiri dengan pemaparan materi dari Annisa, mahasiswi Fakultas Ekonomika dan Bisnis, dengan objektif meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memasarkan produk local secara digital. Annisa menerangkan bahwa memasarkan produk secara digital memiliki berbagai keuntungan, diantaranya efisiensi, rekening Bersama, dan membangun relasi dengan pedagang lainnya. Namun, perlu diingat juga bahwa berdagang secara digital juga memiliki kekurangan, seperti tingkat persaingan yang tinggi, peraturan yang ketat, dan proses penerimaan hasil penjualan yang lebih lama.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung