Sejarah Berdirinya Desa Jatiayu

Jatiayu 08 Agustus 2016 10:19:59 WIB

SEJARAH DESA JAYIAYU

            Pada awalnya Desa Jatiayu terdiri dari 2 desa berbeda, yaitu Desa Candi pada bagian Utara dan Desa Wonotoro pada bagian Selatan. Setelah itu, pada zaman kemerdekaan ada instruksi dari pemerintah untuk menyatukan kedua desa tersebut. Alasan dari instruksi tersebut adalah karena penduduk dari kedua desa yang kecil, penyelenggaraan pemerintahan yang solid, dan alasan keamanan. Oleh karena itu, sekitar tahun 1945-1946 pada bulan Agustus hari Rabu Kliwon diadakan rapat wong sewu. Dalam rapat tersebut akhirnya diputuskan terjadi penyatuan menjadi satu desa antara Desa Candi dan Desa Wonotoro. Masyarakat pada saat itu menghendaki adanya 1 nama untuk penyebutan desa baru tersebut. Hal tersebut membuat adanya pertentangan di antara kedua pihak desa yang dipersatukan mengenai masalah nama desa. Masyarakat Desa Wonotoro menghendaki nama desa yang baru diberi nama Desa Wonotoro dikarenakan tempat diadakannya rapat penyatuan desa adalah di Desa Wonotoro. Namun, pihak dari Desa Candi memiliki pandangan lain. Masyarakat dari Desa Candi menghendaki desa yang baru diberi nama Desa Candi dikarenakan kepala desa yang diangkat menjadi kepala desa tersebut berasal dari Desa Candi.

            Perdebatan mengenai pemberian nama desa tersebut terus berlangsung dan tidak menemui titik terang. Hal tersebut membuat salah seorang warga memberi usulan untuk tidak memakai nama diantara keduanya, melainkan memberi nama baru terhadap desa tersebut. Nama yang diusulkan untuk menjadi nama desa adalah Jatiayu. Hal ini dikarenakan di antara Desa Wonotoro dan Desa Candi terdapat sebuah pekarangan rumah yang ditumbuhi pohon Jati yang cukup besar. Di bawah pohon tersebut terdapat penjual/pedagang yang memiliki paras cantik atau dalam bahasa jawa disebut ayu. Masyarakat pun menyetujui pemberian nama tersebut. Dari situlah muncul nama Jatiayu yang kemudian digunakan untuk menyebut nama desa sampai sekarang.

            Konon pada zaman dahulu ada seorang pangeran dari sebuah kerajaan yang sedang melakukan perjalanan ke suatu tempat. Di tengah-tengah perjalanan pangeran tersebut singgah di sebuah pekarangan. Di pekarangan tersebut ada sebuah pohon jati besar dengan seorang pedagang cantik dibawahnya. Pangeran pun membeli dagangan pedagang tersebut. Setelah itu sang pangeran bertitah bahwa apabila tempat tersebut telah merdeka dan makmur, maka nama dari tempat tersebut adalah Jatiayu. Namun, hal ini hanyalah cerita mitos. Di Desa Jatiayu sekarang dapat ditemui sebuah tugu monumen tempat tumbuhnya pohon jati yang merupakan cikal bakal dari nama Jatiayu. Konon pula tempat tersebut merupakan tempat tinggal dari leluhur Jatiayu.

Awalnya Desa Jatiayu terdiri dari 12 Padukuhan yaitu Candi VI, Candi VII, Kerdon, Tegalsari, Ngringin, Tuwuhan, Bangkan, Kedongdowo, Pengkol  II, Pengkol III, Wonotoro, dan Sawahan. Namun, pada tahun 1968, Desa Jatiayu berubah menjadi 13 padukuhan setelah Padukuhan Sawahan mengalami pengembangan menjadi Sawahan V dan Sawahan XIII. Pengembangan ini terjadi karena salah seorang warga bernama Notohartoyo berhasil membongkar dokumen G30S/PKI. Keberhasilan tersebut membuat pihak desa memberikan penghargaan berupa sebuah paduhukuan yaitu Padukuhan Sawahan XIII dan menjadikan Notohartoyo sebagai Kepala Dukuhnya.

 

 

 

Kepala Desa Jatiayu

-         Marto Pranoto (1946-1950)

-         Ruslan Hadi Winoto (1950-1962)

-         Notowiharjo (1962-1965)*

(1965-1968 vakum kepemimpinan)

-         R. Sastro Sunarjo (1968-1971)*

-         R. Sastro Sunarjo (1971-1979)

-         Cokro Taruno (1979-1981)*

-         Ibnu Raharjo (1981-1997)

-         Hargo Nugroho (1997-2004)

-         Ibnu Raharjo (2004-2014)

-         Marsisno (2014-2015)*

-         Giyono (2015-sekarang)

*selama terjadinya kekosongan jabatan kepala desa, ada perangkat desa yang memimpin sementara tugas kepala desa sampai diadakan kembali pemilihan kepala desa atau biasa disebut “karteker”.

Dokumen Lampiran : Sejarah Berdirinya Desa Jatiayu


Komentar atas Sejarah Berdirinya Desa Jatiayu

SUBARI 27 Januari 2018 16:01:07 WIB
sing penting guyup rukun lan jujur.

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung