SOSIALISASI TOGA DAN MARKETPLACE OLEH MAHASISWA KKN-PPM UGM
29 Januari 2020 20:26:42 WIB
Perkumpulan Ibu-Ibu PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) pada Hari Selasa (22/1) pagi di Balai Desa Jatiayu dihadiri oleh mahasiswa KKN-PPM UGM yang ingin membagikan ilmu mereka dalam bidang TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dan pemasaran digital. Dimulai dengan pemaparan materi oleh Felia dari Fakultas Farmasi, yaitu pembahasan mengenai pemanfaatan dan pengolahan TOGA.
Dalam pemaparan materi yang diberikan, Felia menyebutkan bahwa dalam pengolahan TOGA, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
- Bahan tanaman harus benar
- Jangan menggunakan peralatan aluminium
- Tanaman obat harus dalam kondisi baik
- Bahan yang digunakan harus dicuci dengan air bersih mengalir
- Ramuan dimasak menggunakan air bersih yang mendidih selama 10-15 menit dengan panic tertutup
Selain itu, Felia juga menyebutkan beberapa jenis toga serta manfaatnya, ialah:
- Jahe, berguna untuk anti radang dan antimual muntah
- Kunyit, berguna untuk anti diare dan anti inflamasi
- Sambiloto, berguna untuk mengobati kudis dan kencing manis
- Sirih, berguna untuk mengatasi keputihan
- Kelor, berguna untuk mengatasi anemia
Sesi pemaparan materi kemudian dilanjutkan oleh Dany, mahasiswa Fakultas Biologi, dimana ia menjelaskan mengenai cara perawatan TOGA. Dany membagi proses perawatan menjadi lima langkah:
- Penyulaman, dimana tanaman yang rusak/pertumbuhannya buruk, diganti oleh bibit yang masih segar
- Penyiangan, dilakukan setiap 2-3 minggu sekali untuk 6-7 bulan pertama tanaman dalam rangka menghindari persaingan makanan dan air
- Perbumbunan, dengan tujuan merangsang rimpang agar tumbuh besar dan tanah gembur
- Pemupukan, menggunakan pupuk cair/urea yang dilarutkan terlebih dahulu selamat 3-4 bulan pertama
- Pengairan dan penyiraman, dilakukan sebanyak 2 kali sehari setiap pagi dan sore hari
Sosialisasi kemudian diakhiri dengan pemaparan materi dari Annisa, mahasiswi Fakultas Ekonomika dan Bisnis, dengan objektif meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memasarkan produk local secara digital. Annisa menerangkan bahwa memasarkan produk secara digital memiliki berbagai keuntungan, diantaranya efisiensi, rekening Bersama, dan membangun relasi dengan pedagang lainnya. Namun, perlu diingat juga bahwa berdagang secara digital juga memiliki kekurangan, seperti tingkat persaingan yang tinggi, peraturan yang ketat, dan proses penerimaan hasil penjualan yang lebih lama.
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Kemarin | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Pengunjung | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
- Gema Anak Sholeh (GEMAS) Di Pondok Pesantren Al Kahfi Ngringin
- Gerakan Bangun Subuh Nasional (GERBANGBUHNAS) Bersama MUI Karangmojo
- Sosialisasi Sekolah Lapang Tematik DAK Non Fisik Tahun 2025
- Jogoboyo Mengikuti Kegiatan Pengisian Data Ketangguhan Bencana
- Pendampingan Perlaksanaan ILP (Integrasi Pelayanan Primer) Pustu Jatiayu Oleh Pembina ILP Kabupaten
- Pendidik PAUD Jatiayu Mengikuti Peringatan Dasawarsa (2015-2025) Operator Dapodik PAUD Kabupaten Gun
- Launching Aplikasi DIGDAYA Bank BPD DIY